apa itu Filsafat ??????
Filsafat Ilmu merupakan bagian dari filsafat yang menjawab beberapa pertanyaan mengenai hakikat ilmu. Bidang ini mempelajari dasar-dasar filsafat, asumsi dan implikasi dari ilmu, yang termasuk di dalamnya antara lain ilmu alam dan ilmu sosial. Di sini, filsafat ilmu sangat berkaitan erat dengan epistemologi dan ontologi. Filsafat ilmu berusaha untuk dapat menjelaskan masalah-masalah seperti: apa dan bagaimana suatu konsep dan pernyataan dapat disebut sebagai ilmiah, bagaimana konsep tersebut dilahirkan, bagaimana ilmu dapat menjelaskan, memperkirakan serta memanfaatkan alam melalui teknologi; cara menentukan validitas dari sebuah informasi; formulasi dan penggunaan metode ilmiah; macam-macam penalaran yang dapat digunakan untuk mendapatkan kesimpulan; serta implikasi metode dan model ilmiah terhadap masyarakat dan terhadap ilmu pengetahuan itu sendiri
Berikut adalah pendapat dari tikoh Islam tentang Filsafat :
- Ibnu Khaldun (1332 – 1406 M)
- Abduh Ibnu Hasan Khairullah (1849 – ….M)
- Muhammad Iqbal (1877 – 1938M)
- Ahmad Dahlan (1869 – 1923M)
Berikut adalah aliran -aliran filsafat yang berpengaruh di Dunia :
1.
PRAGMATISME
Pragmatisme
adalah aliran filsafat yang mengajarkan bahwa yang benar adalah segala sesuatu
yang membuktikan dirinya sebagai benar dengan melihat kepada akibat-akibat atau
hasilnya yang bermanfaat secara praktis. Dengan demikian, bukan kebenaran
objektif dari pengetahuan yang penting melainkan bagaimana kegunaan praktis
dari pengetahuan kepada individu-individu.
Dasar dari
pragmatisme adalah logika pengamatan, di mana apa yang ditampilkan pada manusia
dalam dunia nyata merupakan fakta-fakta individual, konkret, dan terpisah satu
sama lain. Dunia ditampilkan apa adanya dan perbedaan diterima begitu saja.
Representasi realitas yang muncul di pikiran manusia selalu bersifat pribadi
dan bukan merupakan fakta-fakta umum. Ide menjadi benar ketika memiliki fungsi
pelayanan dan kegunaan. Dengan demikian, filsafat pragmatisme tidak mau
direpotkan dengan pertanyaan-pertanyaan seputar kebenaran, terlebih yang
bersifat metafisik, sebagaimana yang dilakukan oleh kebanyakan filsafat Barat
di dalam sejarah.
2. VITALISME
Vitalisme
adalah suatu doktrin yang mengatakan bahwa suatu kehidupan terletak di luar
dunia materi dan karenanya kedua konsep ini, kehidupan dan materi, tidak bisa
saling mengintervensi. Dimana doktrin ini menghadirkan suatu konsep energi,
elan vital, yang menyokong suatu kehidupan dan energi ini bisa disamakan dengan
keberadaan suatu jiwa.
Pada awal
perkembangan filosofi di dunia medis, konsep energi ini begitu kental sehingga
seseorang dinyatakan sakit karena adanya ketidakseimbangan dalam energi
vitalnya. Dalam kebudayaan barat, yang dikaitkan dengan Hippocrates, energi
vital ini diwakilkan dengan humours; dan dalam budaya timur diwakilkan oleh qi
maupun prana.
3.
FENOMENOLOGI
Fenomenologi
adalah sebuah studi dalam bidang filsafat yang mempelajari manusia sebagai
sebuah fenomena. Ilmu fenomonologi dalam filsafat biasa dihubungkan dengan ilmu
hermeneutik, yaitu ilmu yang mempelajari arti daripada fenomena ini.
Istilah ini
pertama kali diperkenalkan oleh Johann Heinrich Lambert (1728 – 1777), seorang
filsuf Jerman. Dalam bukunya Neues Organon (1764). ditulisnya tentang ilmu yang
tak nyata.
Dalam
pendekatan sastra, fenomenologi memanfaatkan pengalaman intuitif atas fenomena,
sesuatu yang hadir dalam refleksi fenomenologis, sebagai titik awal dan usaha
untuk mendapatkan fitur-hakekat dari pengalaman dan hakekat dari apa yang kita
alami. G.W.F. Hegel dan Edmund Husserl adalah dua tokoh penting dalam
pengembangan pendekatan filosofis ini.
4.
EKSISTENSIALISME
Eksistensialisme
adalah aliran filsafat yang pahamnya berpusat pada manusia individu yang
bertanggung jawab atas kemauannya yang bebas tanpa memikirkan secara mendalam
mana yang benar dan mana yang tidak benar. Sebenarnya bukannya tidak mengetahui
mana yang benar dan mana yang tidak benar, tetapi seorang eksistensialis sadar
bahwa kebenaran bersifat relatif, dan karenanya masing-masing individu bebas
menentukan sesuatu yang menurutnya benar.
Eksistensialisme
adalah salah satu aliran besar dalam filsafat, khususnya tradisi filsafat
Barat. Eksistensialisme mempersoalkan keber-Ada-an manusia, dan keber-Ada-an
itu dihadirkan lewat kebebasan. Pertanyaan utama yang berhubungan dengan
eksistensialisme adalah melulu soal kebebasan. Apakah kebebasan itu?
bagaimanakah manusia yang bebas itu? dan sesuai dengan doktrin utamanya yaitu
kebebasan, eksistensialisme menolak mentah-mentah bentuk determinasi terhadap
kebebasan kecuali kebebasan itu sendiri.
Dalam studi
sekolahan filsafat eksistensialisme paling dikenal hadir lewat Jean-Paul Sartre,
yang terkenal dengan diktumnya “human is condemned to be free”, manusia dikutuk
untuk bebas, maka dengan kebebasannya itulah kemudian manusia bertindak.
Pertanyaan yang paling sering muncul sebagai derivasi kebebasan eksistensialis
adalah, sejauh mana kebebasan tersebut bebas? atau “dalam istilah orde baru”,
apakah eksistensialisme mengenal “kebebasan yang bertanggung jawab”? Bagi
eksistensialis, ketika kebebasan adalah satu-satunya universalitas manusia,
maka batasan dari kebebasan dari setiap individu adalah kebebasan individu
lain.
Namun,
menjadi eksistensialis, bukan melulu harus menjadi seorang yang
lain-daripada-yang-lain, sadar bahwa keberadaan dunia merupakan sesuatu yang
berada diluar kendali manusia, tetapi bukan membuat sesuatu yang unik ataupun
yang baru yang menjadi esensi dari eksistensialisme. Membuat sebuah pilihan
atas dasar keinginan sendiri, dan sadar akan tanggung jawabnya dimasa depan
adalah inti dari eksistensialisme. Sebagai contoh, mau tidak mau kita akan
terjun ke berbagai profesi seperti dokter, desainer, insinyur, pebisnis dan
sebagainya, tetapi yang dipersoalkan oleh eksistensialisme adalah, apakah kita
menjadi dokter atas keinginan orang tua, atau keinginan sendiri.
Kaum
eksistensialis menyarankan kita untuk membiarkan apa pun yang akan kita kaji,
baik itu benda, perasaaan, pikiran, atau bahkan eksistensi manusia itu sendiri
untuk menampakkan dirinya pada kita. Hal ini dapat dilakukan dengan membuka
diri terhadap pengalaman, dengan menerimanya, walaupun tidak sesuai dengan filsafat,
teori, atau keyakinan kita.
5. FILSAFAT
ANALITIS
Filsafat
analitik adalah aliran filsafat yang muncul dari kelompok filsuf yang menyebut
dirinya lingkaran Wina. Filsafat analitik lingkaran Wina itu berkembang dari
Jerman hingga ke luar, yaitu Polandia dan Inggris. Pandangan utamanya adalah
penolakan terhadap metafisika. Bagi mereka, metafisika tidak dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Jadi filsafat analitik memang mirip dengan
filsafat sains.
Di Inggris
misalnya, gerakan Filsafat analitik ini sangat dominan dalam bidang bahasa.
Kemunculannya merupakan reaksi keras terhadap pengikut Hegel yang mengusung
[idealisme]] total. Dari pemikirannya, filsafat analitik merupakan pengaruh
dari rasionalisme Prancis, empirisisme Inggris dan kritisisme Kant. Selain itu
berkat empirisme John Locke pada abad 17 mengenai empirisisme, yang merupakan
penyatuan antara empirisisme Francis Bacon, Thomas Hobbes dan rasionalisme Rene
Descartes. Teori Locke adalah bahwa rasio selalu dipengaruhi atau didahului
oleh pengalaman. Setelah membentuk ilmu pengetahuan, maka akal budi menjadi
pasif. Pengaruh ini kemudian merambat ke dunia filsafat Amerika Serikat, Rusia,
Prancis, Jerman dan wilayah Eropa lainnya.
Setelah era
idealisme dunia Barat yang berpuncak pada Hegel, maka George Edward Moore
(1873-1958), seorang tokoh dari Universitas Cambridge mengobarkan anti
Hegelian. Bagi Moore, filsafat Hegel tidak memiliki dasar logika, sehingga
tidak dapat dipertanggungjawabkan secara akal sehat. Kemudian pengaruhnya
menggantikan Hegelian, yang sangat terkenal dengan Filsafat bahasa, filsafat
analitik atau analisis logik.
Tokoh yang
mengembangkan filsafat ini adalah Bertrand Russell dan Ludwig Wittgenstein.
Mereka mengadakan analisis bahasa untuk memulihkan penggunaan bahasa untuk
memecahkan kesalahpahaman yang dilakukan oleh filsafat terhadap logika bahasa.
Hal inilah yang ditekankan oleh Charlesworth. Penekanan lain oleh Wittgenstein
adalah makna kata atau kalimat amat ditentukan oleh penggunaan dalam bahasa,
bukan oleh logika.
6.
STRUKTURALISME
Strukturalisme
adalah faham atau pandangan yang menyatakan bahwa semua masyarakat dan
kebudyaan memiliki suatu struktur yang sama dan tetap. Strukturalisme juga
adalah sebuah pembedaan secara tajam mengenai masyarakt dan ilmu kemanusiaan
dari tahun 1950 hingga 1970, khususnya terjadi di Perancis. Strukturalisme
berasal dari bahasa Inggris, structuralism; latin struere (membangung),
structura berarti bentuk bangunan. Trend metodologis yang menyetapkan riset
sebagai tugas menyingkapkan struktur objek-objek ini dikembangkan olerh para
ahli humaniora. Struktualisme berkembang pada abad 20, muncul sebagai reaksi
terhadap evolusionisme positivis dengan menggunakan metode-metode riset
struktural yang dihasilkan oleh matematika, fisika dan ilmu-ilmu lain.
7.
POSTMODERNISME
Postmodernisme
adalah faham yang berkembang setelah era modern dengan modernisme-nya.
Postmodernisme bukanlah faham tunggal sebuat teori, namun justru menghargai
teori-teori yang bertebaran dan sulit dicari titik temu yang tunggal. Banyak
tokoh-tokoh yang memberikan arti postmodernisme sebagai kelanjutan dari
modernisme. Namun kelanjutan itu menjadi sangat beragam. Bagi Lyotard dan
Geldner, modernisme adalah pemutusan secara total dari modernisme. Bagi
Derrida, Foucault dan Baudrillard, bentuk radikal dari kemodernan yang akhirnya
bunuh diri karena sulit menyeragamkan teori-teori. Bagi David Graffin,
Postmodernisme adalah koreksi beberapa aspek dari moderinisme. Lalu bagi
Giddens, itu adalah bentuk modernisme yang sudah sadar diri dan menjadi bijak.
Yang terakhir, bagi Habermas, merupakan satu tahap dari modernisme yang belum
selesai
sekian dari saya Terimakasihhhh .......
sumber :
http://ilmufilsafat.wordpress.com/2012/05/20/tokoh-tokoh-filsafat-pendidikan/
http://annisajune.wordpress.com/2012/11/19/7-aliran-filsafat-yang-berpengaruh-di-dunia/
sumber :
http://ilmufilsafat.wordpress.com/2012/05/20/tokoh-tokoh-filsafat-pendidikan/
http://annisajune.wordpress.com/2012/11/19/7-aliran-filsafat-yang-berpengaruh-di-dunia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar